Selasa, 30 April 2013

pelaporan keuangan dan perubahan harga


PELAPORAN KEUANGAN DAN PERUBAHAN HARGA
Definisi Perubahan Harga
Terddapat dua istilah dalam perubahan harga yang harus dipahami diantaranya adalah :
1.     Perubahan harga umum terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh barang dan jasa dalam suatu perekonomian. Unit-unit moneter memperoleh keuntungan atau mengalami kerugian daya beli. Kenaikan harga secara keaseluruhan disebut sebagai inflasi sedangkan penurunan harga disebut dengan deflasi.
2.     Perubahan harga yang spesifik mengacu pada perubahan dalam harga barang atau jasa tertentu yang disebabkan oleh perubahan dalam permintaan dan penawaran. Jadi laju inflasi per tahun dalam suatu negara mungkin berkisar sekitar 5%, sementara harga satu unit apartemen dengan sati kamar tidur mungkin meningkat sebesar 50% selama periode yang sama.
Laporan keuangan memiliki potensi untuk menyesatkan selama periode perubahan harga
            Selama periode inflasi, nilai aktiva yang tercatat sebesar biaya akuisisi terkininya awalnya jarang mencerminkan nilai terkininya. Nilai aktiva yang dinyatakan lebih rendah menghaasilkan beban yang dinilai lebih rendah dari laba yang dinilai lebih tinggi.
Penyesuaian tingkat harga umum.
            Mata uang konstan biaya historis atau equivalen daya beli umum merupakan jumlah mata uang yang disesuaikan terhadap perubahan harga tingkat umum. Jumlah nominal merupakan jumlah mata uang yang belum disesuaikan sedemikian rupa.
            Sebagai contoh, selam periode kenaikan harga, aktiva berumur panjang yang dilaporkan dalam neraca sebesar biaya akuisisi yang awalnya dinyatakan dalam mata uang nominal. Apabila biaya historisnya tersebut dialokasikan terhadaplaba periode tahun ini, pendapatan yang mencerminkan daya beli kini, ditandingkan dengan biaya yang mencerminkandaya beli dari periode terdahulu saat aktiva tersebut dibeli. Oleh karena itu jumlah nominal harus disesuaikan untuk perubahan dalam daya beli umum uang agar dapat ditandingkan secara tepat dengan transaksi kini.
Sudut pandang internasional terhadap akuntansi inflasi
Berbagai negara telah mencoba metode inflasi yang berbeda. Praktik actual juga mencerminkan pertimbangan pragmatis seperti parahnya laju inflas internasional dan pandangan pihak yang secaralangsung dipengaruhi oleh angka akuntansi inflasi. Mengamati beberapametode akuntansi inflasi yang berbeda sangat bermanfaat pada saat menilai kondisi paling mutakhir saat ini.
Amerika Serikat
Pada tahun 1979, FSAB mengeluarkan pernyataan standar akuntansi keuangan No.33. berjudul “pelaporan keuangan dan perubahan harga”  pernyataan ini mengahruskan perusahaan-perusahaan Amerika Serikat yang memiliki persediaan dan aktiva tetap. Banyak pengguna dan penyusun informasi keuangan yang telah disesuaikan dengan SFAS No. 33 mengemukakan bahwa :
·       Pengungkapan ganda yang diwajibkan oleh FSAB membingungkan.
·       Biaya untuk penyusunan pengungkapan ganda ini terlalu besar.
·       Pengungkapan daya beli konstan biaya historis tidak terlalu bermanfaat bila dibandingkan data biaya kini.
Inggris
            Komisi standar akuntansi Inggris menerbitkan standar praktik akuntansi 16. Perbedaan SAP 16 dengan SFAS 33 yaitu ;
·       Apabila standar AS mengharuskan akuntansi dolar konstan dan biaya kini, SSAP 16 mengadopsi hanya metode biaya kini untuk pelaporan eksternal.
·       Apabila pelaporan inflasi AS berpusat pada laporan laba rugi, laporan biaya kini, beserta pencatatan penjelasan.
Standar di Inggris memperbelohkan tiga pilihan pelaporan :
1.     Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai laporan keuangan. Dasar dengan akun-akun pelengkap biaya historis.
2.     Menyajikan akun-akun biaya historis sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya kini.
3.     Menyediakan akun-akun biaya kini sebagai satu-satunya akun yang dilengkapi dengan informasi biaya historis yang memadai.
Badan Standar Akuntansi Internasional
            IASB telah menyimpulkan bahwa laporan posisi keuangan dan kinerja operasi dalam mata uang lokal menjadi tidak berarti lagi dalam satu lingkungan yang mengalami hiperinflasi. Secara khusus laporan keuangan suatu perusahaan yang melakukan pelaporan dalam mata uang perekonomian hiperinflasi. Apakah didasarkan pada kerangka penilaian biaya historis atau biaya kini, harus disajikan ulang sesuai dengan daya beli konstan pada tanggal neraca. Aturan ini juga berlaku untuk angka terkait dalam periode sebelumnya. Keuntungan atau kerugian daya beli yang terkait dengan posisi kewajiban atau aktiva moneter bersih dimasukkan ke dalam laba kini. Perusahaan yang melakukan pelaporan juga harus mengungkapkan :
a.      Fakta bahwa penyajian ulang untuk perubahan dalam daya beli unit pengukuran yang telah dilakukan.
b.     Kerangka dasar penilaian aktiva yang digunakan dalam laporan keuanga utama yaitu penilaian biaya historis atau biaya kini.
c.      Identitas dan tingkat indeks harga pada tanggal neraca, beserta dengan perubahannya selama periode pelaporan.
d.     Keuntungan dan kerugian moneter bersih selam periode tersebut.
Keuntungan dan kerugian Inflasi
Perlakuan keuntungan dan kerugian pos-pos moneter tergolong controversial. Penelitian kami terhadap praktik diberbagai negara mengungkapkan perbedaan yang penting dalam hal ini.
              Di Amerika, keuntungan atua kerugian pos-pos moneter ditentukan dengan menyajikan ulang dalam dolar konstan, saldo awal dan saldo akhir, serta transaksi dalam, seluruh aktiva dan kewajiban moneter, angka yang dihasilkan diungkapkan sebagai saldo terpisah. Perlakuan ini memandang keuntungan dan kerugian pos-pos moneter sebagai hal yang berbeda dari jenis pendapatan yang lain.
Keuntungan dan kerugian kepemilikan
Akuntansi untuk biaya kini membagi total laba menjadi 2 bagian :
1.     Laba operasi (perbedaan pendapatan kini dan biaya kini sumber daya yang dikonsumsi)
2.     Keuntungan yang belum direalisasikan yang timbul dari kepemilikan aktiva nonmoneter dengan nilai penggantiyang meningkatkan bersamaan dengan inflasi.
Kenaikan dalam biaya penggantian aktiva operasi yaitu proyeksi arus keluar yang lebih tinggi untuk mengganti peralatan, buaknlah suatu keuntungan bak itu berbasis biaya kini mengukur perkiraan kekayaan perusahaan yang dapat digunakan, maka perubahan biaya kini persediaan, aktiva tetap, dan aktiva operasi lainnya merupakan revaluasi equitas pemilik yang merupakan bagian dari laba yang harus disimpan oleh perusahaan untuk mempertahankan modal fisiknya.
Akuntansi untuk Inflasi Di luar negri
Para investor memberi perhatian terhadap potensi perusahaan untuk menghasilkan deviden, karena nilai investasi mereka tergantung pada deviden dimasa depan. Potensi suatu perusahaan untuk menghasilkan deviden berkaitan langsung dengan kapastiasnya untuk memproduksi barang dan jasa.
            Jika suatu perusahaan mempertahankan kapasitas produksinya, baru ada datu deviden dimasa datang yang dapat dipertimbangkan. Menyajikan ulang akun-akun perusahaan luar negri dan domestic menjadi wkuivalen harga kini dan menghasilkan informasi yang relevan dengan keputusan, informasi ini memberikan kepada investor untuk memperoleh informasi sebanyak mungkin yang menyangkut deviden dimasa depan. Jauh lebih mudah untuk membandingkan dan mengevaluasi hasil konsolidasi seluruh perusahaan daripada yang dilakukan dewasa ini.

Sabtu, 13 April 2013

Kasus Valuta Asing


KASUS VALUTA ASING
Berdasarkan argument-argumen yang telah ada sebelumnya, dalam kasus ini seharusnya yang menjadi valuta asing adalah Lira dari Malta. Memang benar OIF membeli dan menjual investasi di Malta, dan menerima semua labanya dari negara tersebut. Hal ini kita bisa menilik dari arti valuta asing adalah valuta utama dari sebuah entitas dalam melakukan operasinya dan dalam menghasilkan dan mengeluarkan kas. Biasanya valuta fungsional merupakan valuta negara tempat dimana entitas tersebut berlokasi dan valuta yang dipakai dalam buku-buku pencatatannya. Meslkipun OIF berasal dari AS dan didanai oleh investor dari AS tapi kegiatan operasi sebagian besar berada di Malta. Oleh karena itu sudah jelas alasan-alasan tersebut dijadikan sebagai alasan utama untuk menjadikan Lira Malta sebagai valuta fungsional dalam mengelola investasi di luar negeri pada OIF.

Bab 4 dan Bab 5


PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN
PERKEMBANGAN PENGUNGKAPAN
Standar dan praktik pengungkapan dipengaruhi oleh beberapa sumber-sumber keuangan, undang-undang, berhubungan dengan politik dan ekonomi, tingkat perkembangan ekonomi, pendidikan, budaya, dan berbagai faktor yang lainnya. Perbedaan nasional dalam pengungkapan pada umumnya didorong oleh perbedaan dalam tata kelola perusahaan dan keuangan. Di Amerika Serikat, Inggris, dan negara-negara bagian Amerika lainnya, kebanyakan ekuitas menyediakan banyak dana yang dibutuhkan oleh perusahaan sehingga perusahaan tersebut bisa maju.
Sedangkan banyak juga negara-negara lain seperti Perancis, Jepang, dan negara-negara berkembang lainnya kepemilikan saham masih sangat terkonsdentrasi dan bank (dimiliki keluarga) secara tradisional menjadi sumber pembiayaan perusahaan. Bank-bank mendapat banyak informasi mengenai posisi keuangan dan aktivitas perusahaan. Pengungkapan publik tidak terlalu maju dipasar-pasar ini dan perbedaan besar dalam jumlah informasi yang diberikan pada pemegang saham dan kreditor denganyang diberikan kepada publik masih diperbolehkan. Beberapa studi menunjukkan bahwa pengungkapan dilakukan secara sukarela oleh manajer. Manfaat dari peningkatan pengungkapan adalah biaya transaksi yang lebih rendah dalam memperdagangkan surat berharga yang dikeluarkan perusahaan, minat para analis keuangan dan investor terhadap perusahaan yang semakin besar, likuiditas saham yang meningkat, dan biaya modal yang lebih  rendah. Manajer cenderung menunda pengungkapan berita yang negative, mengelola laporan keuangan untuk lebih menunjukkan wajah positif perusahaan dan menilai lebih kinerja dan prospek keuangan perusahaannya. Namun sejumlah peraturan dan peran auditor memastikan bahwa manajer menerapkan kebijakan akuntansi yang memadai dan memberikan pengungkapan yang diwajibkan tepat waktu.
PRAKTIK PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN
Apa sebenarnya yang ingin diungkapkan oleh perusahaan-perusahaan di seluruh dunia ini?? Praktik pengungkapan dalam laporan tahunan mencerminkan respons manajer terhadap ketentuan pengungkapan yang dikeluarkan oleh badan regulator dan insentif yang mereka dapatkan jika menyediakan informasi bagi pengguna laporan keuangan secara sukarelaa, karena manajer perusahaan tidak akan mematuhi aturan pengungkapan jika kepatuhan itu menimbulkan biaya yang lebih besar dibandingkan dengan perkiraan biaya kepatuhan. Oleh karena itu, sangat penting untuk membedakan dengan jelas pengungkapan yang “diwajibkan” dan pengungkapan yang secara nyata dilakukan.
Ø  Pengungkapan Informasi Progresif
Pengungkapan informasi progresif adalah pertimbangan tinggi yang relevan didalam kesetaraan pasar dunia. Pengungkapan informasi yang melihat masa depan dianggap relevan dalam pasar ekuitas diseluruh dunia. Informasi yang melihat masa depan mencakup ramalan, pendapatan, laba rugi per saham, pengeluaran modal dan pos keuangan lainnya, informasi prospektif mengenai kinerja atau posisi ekonomi masa depan yang tidak terlalu pasti bila dibandingkan dengan proyeksi pos periode fiscal dan proyeksi jumlah, dan laporan rencana manajemen dan tujuan operasi dimasa depan.
Ø  Pengungkapan Segmen
Investor dan analisis menuntut informasi hasil perusahaan industry dan segmen geografis usaha dan keuangan signifikan dan berkembang. Pengungkapan segmen membantu para pengguna laporan keuangan untuk lebih memahami dalam bagaimana bagian-bagian dalam satu perusahaan berpengaruh terhadap keseluruhan perusahaan.
Ø  Pelaporan Pertanggungjawaban Sosial
Laporan pertanggungjawaban sosial mengacu pada pengukuran dan komunikasi informasi tentang pengaruh perusahaan terhadap kemakmuran pegawai, komunitas sosial dan lingkungan.
Ø  Pengungkapan khusus bagi Pengguna Laporan Keuangan Non-Domestik dan Prinsip Akuntansi yang digunakan
Pelaporan keuangan juga bukan hanya untuk mengakomodasi pengguna domestik, melainkan juga pengguna non-domestik terutama pada perusahaan multinasional.
Ø  Pengungkapan Pengelolan Perusahaan
Pengelolaan perusahaan adalah sistem dimana perusahaan diarahkan dan dikendalikan. Diantara permasalahan pengelolaan perusahaan adalah hak dan pengakuan pemegang saham, pertanggung jawaban direksi, pengungkapan dan transparansi, dan peran pemegang saham.
Ø  Pengungkapan dan Lapotan Bisnis di Internet
Pengungkapan dan pelaporan bisnis juga dapat dilakukan melalui internet, dimana semua pihak yang berkepentingan dapat mengakses informasi keuangan. Dengan menggunakan internet, investor juga dapat melakukan transaksi perdagangan dan membuat keputusan investasi dengan satu klik.
IMPLIKASI BAGI PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN MANAJER
Para pengguna laporan keuangan harusnya dapat menduga perbedaan yang besar dalam tingkat pengungkapan dan praktik pelaporan keuangan. Meskipun para manajer dari perusahaan terus-menerus sangat dipengaruhi oleh biaya pengungkapan informasi yang bersifat wajib, tingkat pengungkapan wajib maupun sukarela semakin meningkat diseluruh dunia. Manajer dinegara-negara yang secara tradisional memiliki pengungkapan rendah harus mempertimbangkan apakah menerapkan kebijakan peningkatan pengungkapan dapat memberikan manfaat dalam jumlah yang signifikan bagi perusahaan mereka. Lagi pula, para manajer yang memastikan untuk memberikan pengungkapan lebih banyak dalam bidang-bidang yang dianggap penting oleh para investor dan analis keuangan, seperti pengungkapan segmen dan rekonsiliasi, dapat memperoleh keunggulan kompertitif bagi perusahaan lain yang memiliki kebijakan penggungkapan yang ketat. Studi lebih lanjut mengenai biaya dan manfaat peningkatan pengungkapan dalam ruang lingkup internasional dapat memberikan bukti penting dalam hal ini.

TRANSLASI MATA UANG ASING
PENGARUH ALTERNATIF KURS TRANSLASI TERHADAP LAPORAN KEUANGAN
Dalam melakukan translasi saldo dalam mata uang asing menjadi mata uang domestik dapat digunakan 3 nilai tukar yaitu:
a.      Kurs kini (current)
b.     Kurs historis (historical)
c.      Kurs rata-rata (average)
Harus dapat dibedakan antara keuntungan dan kerugian translasi (tradisional) dan keuntungan dan kerugian transaksi (transaction) dimana keduanya merupakan keuntungan dan kerugian akibat nilai tukar.
Dari dua jenis penyesuaian transaksi, keuntungan dan kerugian atas transaksi yang terselesaikan, timbul ketika nilai tukar yang digunakan untuk mencatat transaksi pada awaknya berbedda dengan nilai tukar yang digunakan saat penyelesaian. Jenis dua penyesuaian transaksi adalah keuntungan dan kerugian dari transaski yang belum terselesaikan timbul ketika laporan keuangan disusun sebelum suatu transaksi diselesaikan. Namun demikian hingga utang mata uang asing tersebut benar-benar dilunasi, kerugian nilai tukar  belum direalisasikan ini memiliki sifat yang sama dengan kerugian transalasi karena berasal dari proses penyajian ulang.
Perbedaan dalam nilai tukar yang timbul pada tanggal yang berbeda menyebabkan berbagai jenis penyesuaian nilai tukar. Suatu transaksi yang direalisasikan menimbulkan keuntungan dan kerugian yang nyata. Keuntungan dan kerugian seperti itu harus tercermin secepatnya dalam laba.
TRANSAKSI MATA UANG ASING
Transaksi mata uang asing yang terjadi pada saat suatu perusahaan member atau menjual barang dengan pembayaran yang dilakukan dalam suatu mata uang asing atau ketika perusahaan meminjam atau meminjamkan dalam mata uang asing. Berdasarskan konsep mata uang fungsional dari suatu entitas adalah mata uang yang berlaku di wilayah operasional utama perusahaan dan menghasilkan arus kas. Dengan demikian suatu transaksi mata uang asing dapat berdominasi dalam suatu mata uang, tetapi diukur atau di catat dalam mata uang yang lain.
METODE DALAM TRANSLASI MATA UANG ASING
Perusahaan yang beroperasi secara internasional menggunakan berbagai metode untuk menyatakan laporan keuangannya dalam mata uang asing menjadi mata uang domestik. Metode translasi ini terdiri dari 2 jenis yaitu :
1.     Metode kurs tunggal
Metode kurs ini mengasumsikan bahwa seluruh  aktiva dalam mata uang lokal menghadapi risiko nilai tukar karena nilai kurs kini mengubah seluruh aktiva kini luar negri setiap terjadi perubahan nilai tukar. Nilai persediaan dan aktiva tetap didukung oleh inflasi lokal. Dengan mentranslasikan seluruh saldo dalam mata uang asing menggunakan kurs kini menghasilkan keuntungan dan kerugian translasi setiap kali terjadi perubahan kurs nilai tukar. Kebanyakan keuntungan dan kerugian ini tidak akan pernah direalisasikan penuh.
2.     Metode Kurs Berganda
Metode ini menggabungkan kurs nilai tukar historis dengan kurs nilai tukar kini dalam proses translasi. Metode ini dibagi menjadi tiga metode yaitu:
a.      Metode kini-non kini
Aktiva lancar dan kewajiban lancar anak perusahaan luar negeri di translasikan ke dalam mata uang pelaporan induk perusahaannya berdasarkan kurs kini. Aktiva dan kewajiban tidak lancar ditranslasikan berdasarkan kurs historis. Pos-pos laporan laba rugi ditranslasikan sebesar rata-rata kurs yang berlaku. Beban depresiasi dan amortisasi ditranslasikan sebesar kurs historis yang tercatat saat aktiva tersebut diperoleh. Metode ini tidak mempertimbangkan unsur ekonomis.
b.     Metode moneter-non moneter
Menggunakan skema klasifikasi neraca untuk menentukan kurs klasifikasi translasi yang tepat. Aktiva dan kewajiban moneter ditranslasikan berdasrkan kurs kini. Pos-pos non moneter aktiva tetap investasi jangka panjang dan persediaan investor ditranslasikan dengan menggunakan kurs historis. Pos-pos laporan laba rugi ditranslasikan dengan menggunakan prosedur yang sama dengan konsep kini-non kini.
c.      Metode temporal
Translasi mata uang merupakan proses konversi pengukuran atau penyajian ulang nilai tertentu. Metode ini tidak mengubah atribut suatu pos yang diukur, melainkan hanya mengubah unit pengukuran. Translasi saldo-saldo dalam mata uang asing menyebabkan pengukuran dominasi pos-pos tersebut, tetapi bukan penilaian sesungguhnya. Kas diukur berdasarkan jumlah yang dimiliki pada tanggal neraca. Piutang dan utang dinyatakan sebesar jumlah yang diperkirakan akan diterima atau akan dibayarkan pada saat jatuh temponya. Aktiva dan kewajiban lain-lain diukur sebesar harga uang saat pos-pos tersebut. Diakuisisi atau terjadi. Namun demikian, beberapa pos diukur sebesar harga yang terjadi per tanggal laporan keuangan, seperti persediaan berdasarkan aturan mana yang lebih rendah antara biaya perolehan atau harga pasar.
MODEL TRANSLASI MANA YANG BAIK
Keadaan yang mendasari proses translasi mata uang asing sangat berbeda. Translasi akun-akundari mata uang yang stabil ke dalam mata uang yang tidak stabil tidaklah sama dengan melakukan translasi dari mata uang yang tidak stabil ke dalam mata uang yang stabil. Hanya ada sedikit kesamaan antara translasi untu transaksi yang melibatkan perusahaan afiliasi yang secara tetap didirikan atau anak perusahaan dinegara lain yang menanamkan kembali laba lokalnya dan tidak bermaksud untuk mengirimkan kembali dana apapun kepada induk perusahaan dalam waktu dekat.
Kedua translasi dilakukan untuk tujuan yang berbeda. Melakukan translasi akun-akun suatu anak perusahaan luar negri dalam dalam rangka konsolidasi akun-akun dengan induk perusahaan tidak sama dengan melakukan translasi akun-akun perusahaan yang independent dengan maksud untuk memenuhi kepentingan para pihak luar negri. ada tiga pernyataan yang harus diperhatikan;
1.     Apakah menggunakan lebih dari satu metode translasi diperbolehkan?
2.     Jiak ya, metode manakah yang dapat digunakan dan dalam kondisi apakah metode tersebut diterapkan?
3.     Apakah terdapat situasi dimana translasi sama sekali tidak boleh dilakukan?       
Terkait dengan pertanyaan pertama, jelas terlihat bahwa satu metode translasi saja tidak dapat memenuhi dengan sama translasi yang dilakukan berdasarkan kondisi yang berbeda dan tujuan yang berbeda. Jadi lebih dari satu metode yang diperlukan.
Terdapat tiga pendekatan translasi yang berbeda yang dapat diterima yaitu;
a.      Metode historis
b.     Metode kini
c.      Tidak dilakukan translasi sama sekali
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TRANSLASI
PSAK No 10 menyatakan bahwa keuuntungan dan kerugian akibat translasi harus dinyatakan dalam bentuk perhitungan laba rugi periode dimana kurs mengalami perubahan. Bila timbulnya dan penyelesaian suatu transaksi berada dalam suatu periode akuntansi yang sama maka sekuruh selisih kurs diakui dalam periode tersebut. Namun, jika timbulnya dan diselesaikannya suatu transaksi berbeda dalam beberapa periode transaksi, maka selisih kurs harus diakui untuk setiap periode dengan memperhitungkan perubahan kurs untuk masing-masing periode.
Secara internasional, perlakuan akuntansi atas penyesuaian-penyesuaian tersebut juga berbeda seperti halnya prosedur translasi. Pendekatan-pendekatan atas penyesuaian tanslasi berkisar dati penangguhan hingga tidak ada penangguhan.