Selasa, 30 Maret 2010

kelompok sosial

KELOMPOK SOSIAL

Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat. Kelompok juga dapat mempengaruhi perilaku para anggotanya. Biasanya kelompok social timbul karena adanya pengalaman, loyalitas, dan kepentingan yang sama.

* Factor-faktor Pembentukan kelompok social

1. Kedekatan

Kelompok social biasanya timbul karena adanya pengaruh kedekatan secara geografis. Secara geografis yaitu kedekatan yang timbul karena adanya interaksi di lingkungan yang ada disekitarnya sehingga sering bertemu dan melakukan kegiatan bersama dapat melahirkan kelompok social.

2. Kesamaan

Kelompok social yang timbul karena adanya memiliki kesamaan antar anggota. Kebanyakan orang lebih senang untuk berhubungan dengan orang lain karena memiliki satu kesamaan. Biasanya kesamaan yang dimaksud adalah kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia, tingkat intelejensi, atau karakter-karakter personal lain.

3. Pembentukan norma kelompok

Perilaku kelompok, sebagaimana semua perilaku sosial, sangat dipengaruhi oleh norma-norma yang berlaku dalam kelompok itu. Sebagaimana dalam dunia sosial pada umumnya, kegiatan dalam kelompok tidak muncul secara acak. Setiap kelompok memiliki suatu pandangan tentang perilaku mana yang dianggap pantas untuk dijalankan para anggotanya, dan norma-norma ini mengarahkan interaksi kelompok.Jadi, ketika seseorang masuk ke dalam sebuah kelompok, perlahan-lahan akan terbentuk norma, yaitu norma kelompok.

* Jenis-jenis kelompok social

a. Kelompok sosial primer

ditandai adanya hubungan individual yang bersifat personal, mendalam dan intensif, tidak memperhitungkan masalah keuntungan finansial. Misalnya keluarga, paguyuban, peer group, RT dan sebagainya

b. Kelompok sekunder

Himpunan mamnusia yang terangkum dalam suatu wadah formal berdasarkan kepentingan dan motivasi pribadi masing – masing individu. Kelompok sosial sekunder ini terbentuk karena adanya kesadaran dalam diri individu bahwa untuk mencapai suatu tujuan harus dikerjakan bersama orang lain.

c. Kelompok social In group

Suatu perasaan perikatan antara satu orang dengan orang lain dalam suatu kelompok sosial tertentu. Perasaan tersebut sangat kuat sehingga membentuk suatu perilaku – perilaku sosial tertentu seperti : Solidaritas, kesediaan berkorban, kerja sama, konformitas, obediance, dll.

d. Kelompok social Out Group

Out side feeling, seseorang merasa bukan bagian dari kehidupan kelompok. Out group feeling selalu ditandai munculnya perilaku antogonistik dan antipati. Sehingga muncul gejala prejudiace, paranoid, etnocentristic, non koperatif, lalai, EGP, dan sebagainya.

e. Kelompok social Formal

Kelompok-kelompok yang mempunyai peraturan yang tegas dan dengan sengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan antara anggota-anggotanya. Contoh dari organisasi formal adalah organisasi.

f. Kelompok social Informal

Kelompok informal tidak mempunyai struktur dan organisasi tertentu dan pasti. Kelompok-kelompok tersebut biasanya terbentuk karena pertemuan-pertemuan yang berulang kali dan itu menjadi dasar bagi bertemunya kepentingan.

* Ciri-ciri kelompok social

o Adanya kesadaran pada tiap anggota kelompok bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok yang bersangkutan.

o Adanya hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lain.

o Adanya suatu faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan antara mereka bertambah erat, yang dapat merupakan nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang sama dan lain-lain. Memiliki musuh bersama dapat juga menjadi faktor pemersatu kelompok

o Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku

o Bersistem dan berproses .

Selasa, 23 Maret 2010

stratifikasi sosial

* Pengertian Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosialmenurut ilmu sosiologi merupakan suatu pemikiran untuk membedakan masyarakat dengan cara melihat status social yang dimiliki oleh setiap masyarakat. Masyarakat dapat memperoleh status sosialnya ada yang menggunakan usahanya sendiri (achievement status) dan ada juga yang memperoleh status sosialnya dengan sendirinya artinya memperoleh statusnya tanpa menggunakan usaha (ascribed status).

Sebenarnya perbedaan itu tidak hanya muncul dari sisi jabatan tanggung jawab sosial saja, namun juga terjadi akibat perbedaan ciri fisik, keyakinan dan lain-lain. Perbedaan ras, suku, agama, pendidikan, jenis kelamin, usia atau umur, kemampuan, tinggi badan, cakep jelek, dan lain sebagainya juga membedakan manusia yang satu dengan yang lain.

Pitirim A.Sorokin menjelaskan bahwa stratifikasi social merupakan pembeda penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). Perwujudannya adalah dengan adanya lapisan-lapisan yang ada dimasyarakat contohnya ada lapisan tinggi dan lapisan dibawahnya. Setiap lapisan disebut dengan strata social.

P.J. Bouman menggunakan istilah tingkatan atau dalam bahasa belanda disebut stand artinya golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu dan menurut gengsi yang ada dimasyarakat.

* Dasar-dasar pembentukan stratifikasi sosial

Dalam pembentukan stratifikasi social ini dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya adalah:

v Ukuran kekayaan

Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyrakat ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya, barang siapa tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal, barang-barang mewah yang dimilikinya, cara berpakaiannya, maupun kebiasaannya dalam berbelanja.

v Ukuran kekuasaan dan wewenang

Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan. Ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya dalam masyarakat biasanya dapat menguasai orang-orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan kekayaan.

v Ukuran kehormatan

Ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial masyarakatnya. Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional, biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat, para orang tua ataupun orang-orang yang berprilaku dan berbudi luhur.

v Ukuran ilmu pengetahuan

Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan. Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang, misalnya dokter, insinyur, doktorandus, doktor ataupun gelar profesional seperti profesor. Namun sering timbul akibat-akibat negatif dari kondisi ini jika gelar-gelar yang disandang tersebut lebih dinilai tinggi daripada ilmu yang dikuasainya, sehingga banyak orang yang berusaha dengan cara-cara yang tidak benar untuk memperoleh gelar kesarjanaan, misalnya dengan membeli skripsi, menyuap, ijazah palsu dan seterusnya.

* Sifat Stratifikasi Sosial

Di dalam staratifikasi social itu dibagi menjadi 2 sifat yaitu sifat terbuka dan sifat tertutup.

a. Sifat terbuka

Sifat terbuka ini adalah sebuah lapisan yang bersifat terbuka artinya mereka bisa memperoleh strata yang lebih tinggi karena atas dasr usahanya sendiri bukan karena bantuan orang lain. Contohnya pada zaman seperti saat ini banyak orang yang memperoleh jabatan tertinggi karena berkat prestasi dan usahanya sendiri.

b. Sifat tertutup

Sifat tertutup ini adalah sebuah lapisan yang bersifat tertutup artinya lapisan ini biasanya bisa memperoleh stra yang tinggi bukan karena usaha dan prestasinya sendiri melainkan karena factor kelahiran atau ascribed status. Contohnya putra mahkota yang yang ada di kerajaan Inggris mereka memperoleh semuanya karena mereka dilahirkan sebagai keluarga kerajaan dan orang lain belum tentu bisa memperoleh itu semua dan itu biasanya terjadi secara turun temurun dan berkat adanya tradisi.

* Prinsip-Prinsip Stratifikasi Sosial.

1. Stratifikasi social itu biasanya merupakan karakteristik yang ada di masyarakat.

2. Stratifikasi bersifat universal atau bisa berubah-ubah.

3. Stratifikasi selalu ada disetiap generasi.

4. Stratifikasi social boiasanya didukung oleh pola-pola kepercayaan.

* Akibat yang ditimbulkan dari stratifikasi social.

Didalam stratifikasi itu tidak semuanya biak tapi ada juga sisi buruk lain yang ditimbulkan oleh stratifikasi social yaitu adanya timbulnya konflik yang bisa merugikan diri kita sendiri bahkan orang lain yang ada disekitarnya.

Macam –macam konflik

a. Konflik di diri kita sendiri

Konflik yang terjadi pada diri mereka dan batinnya sendiri. Contohnya dalam diri seorang wanita pasti akan muncul konflik yang ada dalam diri mereka dan batinya karena mereka harus memilih antara ingin menjadi wanita karir atau menjadi ibu rumah tangga.

b. Konflik antar individu

Suatu konflik yang terjadi antara satu individu dengan individu yang lain. Contohnya ada orang yang membeli suatu barang-barang mewah orang yang melihat itu dia merasa iri dan akhirnya diantaranya berujung pada konflik seperti bertengkar.

c. Konflik antar kelompok

Suatu konflik yang terjadi antara satu kelompok atau organisasi dengan kelompok atau organisasi yang lain. Contohnya konflik antar supporter yang sangat fanatic terhadap club sepak bola yang mereka bela bahkan konflik ini sampai merenggut nyawa . Sebenarnya keadaan seperti ini sangat tidak layak dilakukan karena dapat membahayakan nyawa orang lain bahkan diri mereka sendiri.

Selasa, 16 Maret 2010

ilmu pengetahuan dan sosiologi

B. Ilmu Pengetahuan dan Sosiologi

Ø Ilmu Pengetahuan adalah suatu kerangka pengetahuan yang disusun secara sistematis dan dapat diuji kebenarannya melalui penelitian ilmiah.

· Unsur-unsur ilmu pengetahuan :

a. Tersusun secara sistematis.

b. Menggunakan pemikiran.

c. Pengetahuan .

d. Melalui penelitian ilmiah.

e. Dapat dikontrol dan dikritik orang lain (objektif).

· Ilmu pengetahuan harus bersifat dinamis artinya ilmu pengetahuan harus bisa berkembang sesuai dengan kemajuan zaman.

· Manfaat dari ilmu pengetahuan :

@ Manusia bisa mengetahui dan mendalami semua kehidupan.

@ Manusia bisa meramalkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.

· Pada dasarnya ilmu pengetahuan itu ada karena rasa sangat ingin tahu dari manusia itu sendiri dan untuk memuasannya adalah dengan cara-cara yang sebagai berikut :

· Penemuan secara kebetulan.

· Untung-untungan.

· Kewibawaan .

· Usaha yang bersifat spekulatif.

· Pengalaman .

· Penelitian secara ilmiah.

Ø Pengetahuaan adalah kesan yang timbul didalam fikiran manusia yang merupakan hasil dari penggunaan panca indera.

Ø Jika kita lihat dari berbagai aspek dan telah kita pelajari tentang perbedaan ilmu pengetahuan dan pengetahuan, kita dapat menyimpulkan bahwa sosiologi termasuk dalam kategori ilmu pengetahuan. Mengapa demikian? Itu semua disebabkan karena sosiologi memiliki cirri-ciri yang telah disebutkan diatas serta sosiologi juga mengembangkan suatu kerangka pengetahuan yang tersusun dan teruji serta berdasarkan penalitian yang ilmiah.