Senin, 19 April 2010

sosialisasi

SOSIALISASI

Sosialisasi adalah suatu proses belajar yang dilakukan oleh masyarakat untuk belajar mengenal dan mempelajari lingkungannya. Sehingga dengan begituseseorang itu bisa membentuk sikap dan perilakunya sesuai dengan kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang ada disekitarnya.

Di dalam proses sosialisasi diperlukan pembelajaran secara bertahap. Pada mulanya proses pembelajaran sosialisasi itu berlangsung dilingkungan keluarga, kemudian sosialisasi berlanjut kelingkungan sekitar hingga sampai pada lingkungan negara bahkan didunia. Selain itu didalam proses sosialisasi masyarakat dituntut untuk bisa mempelajari dan menyesuaikan sikap dan pikirannya dengan adat istiadat, norma, dan peraturan-peraturan yang berlaku didalam masyarakat.

PROSES SOSIALISASI

a. Masa anak-anak

Pada masa inilah masyarakat mamulai belajar mengenal lingkungan yaitu dengan mengenal lingkungan yang terkecil terlebih dahulu yaitu ;lingkungan keluarga kita sendiri. Pada masa inilah kita belajar dengan cara melihat dan meniru kebiasaan-kebiasaan yang ada didalam lingkungan rumah. Biasanya pada masa ini Orang Tua membekali kita dengan mengajarkan kepada kita hal-hal apa saja yang boleh kita lakukan dan hal-hal apa saja yang tidak boleh dilakuka. Pembelajaran ini lebih mengajarkan tentang masalah nilai norma-norma. Dilingkungan keluarga inilah kepribadian seseorang mulai dibentuk.

b. Masa remaja

Pada tahap ini masyarakat memiliki satu tingkat lebih tinggi dari masa anak-anak. Biasanya pada tahap ini remaja atau biasa disebut dengan ABG (Anak Baru Gede), tidak hanya meniru peran seseorang tapi juga busa mengidentikan diri mereka dengan seseorang atau idola mereka masing-masin. Masa remaja ini bisa dibilang sebagai masa puber. Karena puber itu merupakan suatu proses awal tumbuh dan berkembang cirri-ciri fisik dan seksualitas seseorang. Cirri-ciri anak tremaja yaitu :

1. Agresif dan sering bertempramen keras atau bisa juga kebalikannya yaitu suka murung dan menyendiri

2. Masih labil karena masih mencari jati diri

3. Mudah tersinggung dan susah untuk mengendalikan emosi

4. Mudah terpengaruh terhadap hal-hal yang bersifat baik maupun bersifat negatif

5. Rasa ingin tahunya lebih tinggi dan selalu ingin mencoba hal-hal baru

Dari ciri-ciri remaja diatas bisa mengakibatkan hal-hal yang berdampak positif tapi juga bisa berdampak negative. Berdampak negative yaitu muncul perilaku-perilaku menyimpang dan kenakalan remaja seperti menurunnya moral, sex bebas, mabuk=mabukan,tawuran, penggunaan narkoba, dan kriminalitas.

c. Masa dewasa

Pada masa dewasa ini biasanya proses belajarnya sudah mencapai pada titik yang maksimal. Karena pada masa ini kita sudah tidak mencari jati diri tapi sudah menemukan jati diri atau identitas diri kita masing-masing. Pada tahap ini masyarakat diharapkan untuk bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya baik dari segi norma,adat istiadat, dan peraturan-peraturan yang berlaku di masyarakat. Pada masa dewasa ini biasanya didalam hidup seseorang akan memiliki masalah-masalah yang lebih kompleks dari masalah-masalah yang telah dihadapi ketika kita dalam masa remaja.

Senin, 12 April 2010

sentralisasi

A. PENGERTIAN SENTRALISASI

v Sentralisasi Secara etimologi

Sentralisasi berasal dari bahasa inggris yang berakar dari kata Centre yang artinya adalah Pusat, tengah.

Jadi, Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang kepada sejumlah kecil manajer atau yang berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasi. Sentralisasi banyak digunakan pada pemerintahan lama di Indonesia sebelum adanya otonomi daerah.

v Secara terminology sentralisasi adalah :

1. Menurut B.N. Marbun dalam bukunya Kamus Politik mengatakan bahwa sentralisasi yang paham nya kita kenal dengan sentralisme adalah pola kenegaraan yang memusatkan seluruh pengambilan keputusan politik ekonomi, social di satu pusat .

2. Sentralisasi adalah seeluruh wewenang terpusat pada pemerintah pusat.

Berdasarkan defenisi- definisi diatas bisa kita interpretasikan bahwa sistem sentralisasi itu adalah bahwa seluruh decition (keputusan/Kebijakan) dikeluarkan oleh pusat, daerah tinggal menunggu instruksi dari pusat untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan yang telah digariskan menurut undang-undang. Menurut ekonomi manajemen sentralisasi adalah memusatkan semua wewenang kepada sejumlah kecil manager atau yang berada di suatu puncak pada sebuah struktur organisasi. Sentralisasi banyak digunakan pemerintah sebelum otonomi daerah. kelemahan sistem sentralisasi adalah dimana sebuah kebijakan dan keputusan pemerintah daerah dihasilkan oleh orang-orang yang berada di pemerintah pusat sehingga waktu untuk memutuskan suatu hal menjadi lebih lama

Konsekwensi dari sistem sentralisasi adalah dimana sebuah kebijakan dan keputusan pemerintah daerah dihasilkan oleh orang-orang yang berada di pemerintah pusat sehingga waktu untuk memutuskan suatu hal menjadi lebih lama. Selain itu juga keputusan dan kebijan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat juga tidak tepat sasaran sehingga perkembangan pembnagunan yang diharapakn jauh dari kenyataan sehingga berinplikasi kepada pembangunan yang tidak merata pembagian hasil pendapatan daerah/ dana yang berimbang dari pusat juga tidak layak dan tidak sesuai. Selain yang kami sampaikan diatas sentralisasi juga akan mendapatkan kendala dan kesulitan dalam hal pengawasan..

B. Keunggulan dan Kelemahan Sentralisasi

Ø Secara teoritis, sentralisasi memiliki keunggulan. Keunggulannya adalah:

  1. Organisasi menjadi lebih ramping dan efisien. Seluruh aktivitas organisasi terpusat sehingga pengambilan keputusan lebih mudah.
  2. Perencanaan dan pengembangan organisasi lebih terintegrasi. Tidak perlu jenjang koordinasi yang terlalu jauh antara unit pengambilan keputusan dan yang akan melaksanakan atau terpengaruh oleh pengambilan keputusan tersebut.
  3. Peningkatan resource sharing dan sinergi. Sumberdaya dapat dikelola secara lebih efisien karena dilakukan secara terpusat.
  4. Pengurangan redundancies aset dan fasilitas lain. Satu aset dapat dipergunakan secara bersama-sama tanpa harus menyediakan aset yang sama untuk pekerjaan yang berbeda-beda.
  5. Perbaikan koordinasi. Koordinasi menjadi lebih mudah karena adanya unity of command.
  6. Pemusatan expertise. Keahlian dari anggota organisasi dapat dimanfaatkan secara maksimal karena pimpinan dapat memberi wewenang
  7. Pemanfaatan lebih sedikit sedikit posisi bawahan dengan personalia yang kurang terampil sehingga gaji dapat ditekan
  8. Pengaturan kualitas, pelayanan, resiko dll yang sama untuk unit-unit dalam organisasi.

Ø Namun sentralisasi juga memiliki kelemahan. Kelemahan sentralisasi adalah:

  1. Kemungkinan penurunan kecepatan pengambilan keputusan dan kualitas keputusan. Pengambilan keputusan dengan pendekatan sentralisasi seringkali tidak mempertimbangkan faktor-faktor yang sekiranya berpengaruh terhadap pengambilan keputusan tersebut.
  2. Demotivasi dan disinsentif bagi pengembangan unit organisasi. Anggota organisasi sulit mengembangkan potensi dirinya karena tidak ada wahana dan dominasi pimpinan yang terlalu tinggi.
  3. Penurunan kecepatan untuk merespon perubahan lingkungan. Organisasi sangat bergantung pada daya respon sekelompok orang saja.
  4. Peningkatan kompleksitas pengelolaan. Pengelolaan organisasi akan semakin rumit karena banyaknya masalah pada level uniit organisasi yang di bawah.
  5. Perspektif luas, tetapi kurang mendalam. Pimpinan organisasi akan mengambil keputusan berdasarkan perspektif organisasi secara keseluruhan tapi tidak atau jarang mempertimbangkan implementasinya akan seperti apa.
  6. Tidak akan mengembangkan kapasitas personalia ditingkat bawahan.

C. ALASAN MELAKUKAN SENTRALISASI

1. Manajer harus dididik membuat keputusan yang menyertai delegasi wewenang. Program pelatihan formal menjadi mahal, yang menjadi lebih besar dibandingkan imbangan nmanfaatnya .

2. Banyak menejer yang telah terbiasa membuat keputusan dan menolak delegasikan kepada bawahannya. Konsekuensinya, mereka mengerjakan pada tingkat efektifitas yang lebih rendah karena mereka yakin bahwa delegasi wewenang akan kehilangan pengendalian,

3. Terjadi biaya administrasi karena akunting baru atau berubah dan system kinerja harus dikembangkan guna memberikan manajemen puncak informasi mengenai akibat keputusan bawahan mereka. Bilamana tingkat manajemen yang lebih rendah mempunyai wewenang , manajemen puncak harus mempunyai beberapa alat meninjau penggunaan wewenang tersebut.

4. Sentralisasi biasanya dihubungkan dengan kekuasaan yang otokratif dimana atasan tidak percaya akan kemampuan bawahannya dalam menyelesaikan masalah. Perintah-perintah yang dikeluarkan top-down dan bawahannya hanya dimonta untuk menjalankan tugasnya. Bawahan tidak diberi kesempatan untuk mengadakan inisiatif mengambil keputusan. Atasan tidak menyerahkan tugas, tanggung jawab, dan wewenang memutuskan kepada bawahannya.

D. DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF DARI SENTRALISASI

• Segi Ekonomi

Dari segi ekonomi, efek positif yang di berikan oleh sistem sentralisasi ini adalah perekonomian lebih terarah dan teratur karena pada sistem ini hanya pusat saja yang mengatur perekonomian. Sedangkan dampak negatifnya adalah daerah seolah-olah hanya di jadikan sapi perahan saja dan tidak dibiarkan mengatur kebijakan perekonomiannya masing- masing sehingga terjadi pemusatan keuangan pada Pemerintah Pusat.

• Segi Sosial Budaya

Dengan di laksanakannya sistem sentralisasi ini, perbedaan-perbadaan kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia dapat di persatukan.Sehingga, setiap daerah tidak saling menonjolkan kebudayaan masing-masing dan lebih menguatkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang di miliki bangsa Indonesia .

Sedangkan dampak negatif yang di timbulkan sistem ini adalah pemerintah pusat begitu dominan dalam menggerakkan seluruh aktivitas negara. Dominasi pemerintah pusat terhadap pemerintah daerah telah menghilangkan eksistensi daerah sebagai tatanan pemerintahan lokal yang memiliki keunikan dinamika sosial budaya tersendiri, keadaan ini dalam jangka waktu yang panjang mengakibatkan ketergantungan kepada pemerintah pusat yang pada akhirnya mematikan kreasi dan inisiatif lokal untuk membangun lokalitasnya.

• Segi Keamanan dan Politik

Dampak positif yang dirasakan dalam penerapan sentralisasi ini adalah keamanan lebih terjamin karena pada masa di terapkannya sistem ini, jarang terjadi konflik antar daerah yang dapat mengganggu stabilitas keamanan nasional Indonesia. Tetapi, sentralisasi juga membawa dampak negatif dibidang ini. Seperti menonjolnya organisasi-organisasi kemiliteran. Sehingga, organisasi-organisasi militer tersebut mempunyai hak yang lebih daripada organisasi lain.

Dampak positif yang dirasakan di bidang politik sebagai hasil penerapan sistem sentralisasi adalah pemerintah daerah tidak harus pusing-pusing pada permasalahan yang timbul akibat perbedaan pengambilan keputusan, karena seluluh keputusan dan kebijakan dikoordinir seluruhnya oleh pemerintah pusat. Sehingga keputusan yang dihasilkan dapat terlaksana secara maksimal karena pemerintah daerah hanya menerima saja.

Sedangkan dampak negatifnya adalah terjadinya kemandulan dalam diri daerah karena hanya terus bergantung pada keputusan yang di berikan oleh pusat. Selain itu, waktu yang dihabiskan untuk menghasilkan suatu keputusan atau kebijakan memakan waktu yang lama dan menyebabkan realisasi dari keputusan tersebut terhambat